4. Slank Permanent

Slank Permanent

Jamuan lengkap dari temen temen gw, ngebuat gw makin kuat. Kuat memikul berat dan kerasnya alunan musik yang hampir tiap saat bergema. Gaya,cara bicara & kebiasaan hampir selalu disepadankan dengan sang idola. Gw pribadi sebenernya masih belum bisa utuh menjelma menjadi bagian dari bangsa yang mereka agungkan.."Underground". Tapi dari titik sinilah mata gw lebih melek, telinga-hidung-tenggorokan pun lebih peka, lebih leluasa dan yang lebih nyolok... gw bisa nambahin warna dalam setiap berkreatifitas, terpenting lagi yg paling mahal adalah sebuah hasil akhir "kemandirian" dimana kesederhaan sebagai bagian dari kebanyakan pola hidupnya.
Yang patut gw bikin permanen adalah Slankisme dimana setiap debut albumnya selalu saja ada Visi, Misi, Kritik, Saran, Solusi, dll yang kesemuanya menyatu menjadi "kopi motivasi" dalam menemani langkah perjalanan hidup gw.
Selalu saja ada banyak kata untuk menceritakan "Alam Slank", dan gw sadar ini bukan blog khusus slank. Sampe akhirnya gw coba break sejenak untuk refresh otak gw supaya mencoba standart dan fokus pada hal yg gw pengen tumpahin melalui cepatnya kereta rock n roll..yup sejenak kita nikmatin "ngupi motivasi"...
Hmhmhmmmm ngga kenal ruang yang cuma sekotak tetep aje ngrokok dulu biar kupi motivasi nya sempurna.
Jadi... Yang gw rasain sementara ini dimana musim kemarau terasa lebih serakah dari pada musim hujan. Gw ngbayangin seandainya air hujan diperbolehkan untuk memperlihatkan emosimantionnya
Mungkin air hujan akan menyampaikan pesan tangisnya, karena mereka berusaha keras ingin pulang kerumahnya yang arah/peta jalannya tak pernah luput dari ingatan mereka.
Air hujan menangis karena jalur untuk pulang ke rumahnya dihalangi aspal, tempat mereka bermain disungaipun tidak di beri jalan pulang karena dihadang oleh tanggul beton yang dalam, kedai kedai mereka yang biasa untuk beristirahat dibawah akar pun telah tergusur. Mereka lebih menangis histeris kencang karena mereka merasa berdosa bila tidak berbuat banyak untuk bisa bermanfaat pada alam dan seisinya yang menjadi tugas dari khaliknya.
Air hujan lebih menangis lagi bahkan meronta ronta saat perjalanan hidupnya harus berdampingan dengan zat zat  bahan berbau dan beracun, yang dalam perjalanan hidupnya cuma untuk mendorong kasur buluk, sebelahan sandal japit, sepatu bolong, sampah, patahan penggilesan, kotoran ternak, lumpur, barang rombeng ketepi laut. Air hujan semakin menangis kejer hingga mengamuk setiap siapapun yang dilewati, mereka takut benar benar tidak dapat mengabdi, tidak dapat berprestasi, tidak dapat berjasa untuk kemaslahatan alam dan isinya, dan... KITA TAK PEDULI.