Jumat, 30 Juni 2017

kaget.. setelah sekian lama mengenal islam kok ternyata ini itu ga boleh.. kaget.. setelah sekian lama mengenal islam kok ternyata ini itu diharamkan. hati bergejolak.. emosi ga karuan.. tapi setelah dibaca baca lagi kok hadisnya shahih.. seakan akan seperti mimpi.. berkali kali memastikan.. bertanya pada diri sendiri.. ah apa iyaa begini? ah apa iya begitu? kenapa ini itu diharamkan, musik diharamkan, riba diharamkan? wajarrrr… hal itu wajar saja. :) kita sudah terbiasa melihat yang biasa orang lakukan.. sudah hal biasa melihat pemandangan yg justru menurut kita tidak dosa.. tapi TERNYATA DOSA DIMATA ALLAAH.. lalu kita berdalih.. lah itu ajaa di tv pada begitu.. lah itu mereka smua begitu kok gapapaa.. ayo mulai sekarang DICARI ILMUNYA.. jangan sampe kita udah banyak mencela ternyata malu sendiri.. Islam ini bukan milik si fulan dan si fulan.. Islam ini MILIK ALLAAH. ada halal ada haram.. patokan kebenaran liat dulu apakah sesuai sama yg Rasulullah contohkan atau tidak? bukan dilihat dari banyaknya orang melakukan. bukan yaa. :) hal yang sangat wajar. berpuluh puluh taun beribadah terasa nikmat tanpa banyak yg dilarang larang.. kenapa sekarang kok banyak banget haram haramnyaa? yaps. itu semua karna kita mencari ilmu.. wajib bagi kita menuntut ilmu.. mau tua, mau muda, mau kaya atau mau miskin. WAJIB bagi kita menuntut ilmu syar'i. karena ternyata Islam itu luarrr biasaaa lengkapnya.. semua Allaah atur. tentunya kalau kita mengaku muslim apapun yg kita terima harus kita tabayun dulu.. cari sumber yg tsiqoh (akurat).. udah tau dalilnya.. udah tau itu haram. kita harus berusaha terus buat meninggalkan. kita berusaha mengamalkan ketika sudah tau ilmunyaa. “tidak akan bergerak kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai ditanya tentang lima perkara.” di antara lima perkara tersebut yang disebutkan oleh Rasulullah, dia akan ditanyakan tentang ilmunya, apa yang telah diamalkan dari ilmunya?” SAMINA WA ATHONA yang artinya DENGAR DAN TAAT. bukan denger lantas dibantah tanpa tabayun.. denger doang terus dipikir pikir dulu.. denger doang terus nanti nanti aja deh.. denger doang lantas bodo amatan :( semoga Allaah menambahkan kita ilmu yang bermanfaat, melapangkan hati kita ketika menerima ilmu dan memudahkan kita dalam mengamalkannya :’) *tulisan ini lebih ditujukan kepada diri sendiri yang masih banyak lalainyaa. teruslah belajaar. jangan pernah lelah belajar, walau kadang hawa nafsu kita masih sering menolak kebenaran, teruslah menggali ilmu syar'i dan mulailah amalkan secara perlahan-lahan, sekalipun langkahmu masih terjatuh dalam kesalahan. 🌷 My love vanilla :) *perempuanrantau, tumblr.

Selasa, 27 Juni 2017

PUTUS SILATURAHMI DI GRUP MEDSOS
Ku Tanya Ku Jawab

(-) Mengapa bila kita keluar dari Grup WA, BB, Line dll. Kita dianggap memutus silaturahmi, benarkah demikian?

(+) Jelas Benar,

*Karena manusia saat ini memandang sesuatunya dengan akalnya bukan dengan rincian/tafsir agama yg telah ada.
Mereka hanya menyimpulkan kita telah memutus hubungan pd grup medsos dan memvonis hal tsb dgn kaitan silaturahmi.

Anehnya, arti dari silaturahmi yg sebenarnya mereka tak mau peduli.
Yg banyak terjadi, kita terlalu bersemangat utk bergaul dengan teman, disisi lain hubungan kita dgn keluarga malah renggang.
Kita antusias utk berkumpul dengan teman kecil, teman sekolah, rekan kerja tapi disisi lain hubungan kita dengan Saudara malah jauh, bahkan mungkin ada yg dengan tetangga terdekat malah tidak tegur sapa.

*Jadi bila kita mau menggapai ridho Allah, baiknya kita jaga hubungan terpenting dulu yakni dengan Keluarga, Saudara, Tetangga terdekat.
Adapun utk grup dimedsos bila memang kondisi digrup tsb banyak manfaat utk kita semakin dekat dgn Allah, tidak menyimpang/tidak menyelisihi Qur'an-Sunnah bertahanlah dan bersyukurlah karna kita diberikan teman2 yg shaleh digrup tsb.

Semoga kita selalu menjaga istiqomah untuk terus menikmati indahnya hidayah.



Note :
*penulis bukanlah ustadz juga bukan pendakwah
Apa yang ditulis hanyalah sebagai pengingat diri sendiri dan cermin diri untuk terus koreksi dalam meluruskan nilai nilai taqwa yang sebenarnya untuk bisa dijalankan dalam rangka istiqomah agar lekat dengan hidayah

*adapun untuk rincian detil yang disertai dalil shahih hendaknya pembaca bisa searching pada artikel lain dari link yang lebih hebat dan terpercaya akuntabilitasnya.
Dan bila memang punya waktu cukup hendaknya bisa menghadiri majlis yang kajiannya dari ustadz yang berpedoman atas sumber Qur'an-Sunnah

*jangan kunjungi blog "syariahnyarocknroll.blogspot.com"
beralihlah ke blog "diennyaubaythika.blogspot.com"



Belajar Agama di Internet

BELAJAR AGAMA DI INTERNET
Aku Bertanyanya Aku NGejawab

(-) Bolehkah belajar/mencari ilmu pengetahuan tentang agama melalui internet?

(+) Tidak boleh,
*Karena nanti diejek teman/orang, dibully dengan kalimat "jangan terpengaruh dengan sipulan, dia mah bergurunya dari Ustadz Youtube,"
"makanya klo belajar jangan dari internet!?".
*Karena internet hanya untuk hura2, lucu2an, porno, iseng2an.

Itulah jawaban sebagian orang2 yg selalu bangga dengan akal dan iman yg telah dia dapat dari arahan dan didikan nenek moyang.
Merasa apa yg sekarang dikerjakan dan diyakininya sebagai amalan yg baku, benar, terpuji, lengkap dan tanpa kekurangan.
Tak mau peduli dan mengkaji lagi apakah sumber ilmu yg didapat dari kecil adalah amalan yg benar dan sesuai dari sumber Al qur'an dan perintah Rosul.
Adapun seruan/quota yg beredar di medsos tentang kabar kebenaran Sunnah malah dianggap menyimpang karena berbeda dari kebiasaan amalan yg kebanyakan dilakukan oleh kebanyakan orang pd umumnya.

Jadi kalau anda masih cinta/ridho pd teman2 jangan berguru di internet. Tapi jika anda mau mencari Ridho Allah tanpa takut utk dicemoohkan teman teruslah mencari, mengkaji, menggali lagi utk koreksi setiap amalan kita melalui link2 agama yg terpercaya. Carilah sumber link yg selalu mengajarkan amalan yg sesuai dengan Qur'an-Sunnah.
Dan bila saatnya kita siap sepenuhnya maka selanjutnya sempatkan kehadiran kita utk datang pd kajian di Majlis.

Semoga kita selalu menjaga istiqomah untuk terus menikmati indahnya hidayah.



Note :
*penulis bukanlah ustadz juga bukan pendakwah
Apa yang ditulis hanyalah sebagai pengingat diri sendiri dan cermin diri untuk terus koreksi dalam meluruskan nilai nilai taqwa yang sebenarnya untuk bisa dijalankan dalam rangka istiqomah agar lekat dengan hidayah

*adapun untuk rincian detil yang disertai dalil shahih hendaknya pembaca bisa searching pada artikel lain dari link yang lebih hebat dan terpercaya akuntabilitasnya.
Dan bila memang punya waktu cukup hendaknya bisa menghadiri majlis yang kajiannya dari ustadz yang berpedoman atas sumber Qur'an-Sunnah

*jangan kunjungi blog "syariahnyarocknroll.blogspot.com"
beralihlah ke blog "diennyaubaythika.blogspot.com"





Minggu, 18 Juni 2017

*Bisakah Aku?

LABEL “SUNNAH”::: 

❁ Channel https://goo.gl/kun8Mj 

💧Kita jangan hanya fokus memberi label diri kita atau ustadz kita atau kajian kita dengan label “Sunnah”. 

❣Kita harus berusaha dan berupaya agar perilaku dan akhlak kita benar-benar sesuai “Sunnah”. 

💧Sungguh sangat disayangkan jika “Sunnah” itu hanya ada di status dan komentar kita, akan tetapi tidak ada dalam kehidupan kita sehari-hari di alam nyata. 

❣Sunnah itu bukan kelompok tertentu yang eksklusif. 

💧Sunnah itu suka persatuan dan membenci perpecahan. 

❣Sunnah itu bisa bekerjasama dan bersinergi dengan kelompok lain sesama muslim untuk kepentingan dan maslahat umat. 

💧Sunnah itu baik kepada orang lain, suka membantu, tidak mengganggu, wajahnya berseri-seri, tidak bermasam muka dan sinis. 

❣Sunnah itu bisa dipercaya dan amanat dalam bermuamalah. 

💧Sunnah itu mencari nafkah halal dan menghindari yang haram. 

❣Sunnah itu berbakti kepada kedua orang tua, menyambung tali silaturrahim, baik kepada keluarga, memuliakan tetangga dan suka memaafkan. 

💧Sunnah itu baik dan peduli kepada anak-anak yatim, fakir miskin dan orang-orang lemah. 

❣Sunnah itu berakhlak kepada guru dan tidak pernah melupakan jasanya. 

💧Sunnah itu memuliakan dan menghormati para ulama. 

❣Sunnah itu jauh dari sifat ujub, sombong dan tidak berbuat dzalim. 

💧Sunnah itu semakin rajin ngaji semakin mulia akhlaknya, baik perangainya, bersih hatinya dan suci jiwanya. 

❣Sunnah itu selalu melakukan muhasabah atau introspeksi dan mawas diri. 

💧Sunnah itu selalu mengedepankan akhlakul karimah dan menjauhi akhlak yang rendah dan hina. 

❣Sunnah itu tidak mudah menjatuhkan vonis sesat apalagi kafir kepada sesama muslim yang berbeda pendapat dengannya.

💧Sunnah itu saling mengingatkan dan saling menasehati dengan sopan, akhlak, ikhlas, secara pribadi dan bukan melecehkan di depan umum apalagi bangga jika merasa berhasil menjatuhkan saudaranya. 

❣Sunnah itu bukan ibarat sebuah perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh orang atau kelompok tertentu yang dengan seenaknya memasukkan atau mengeluarkan siapa saja dari Sunnah. 

💧Sunnah itu saling mendoakan dan berharap kebaikan untuk saudaranya. 

❣Sunnah itu hubungannya dengan Allah baik dan dengan manusia juga baik. 

💧Sunnah itu meniru Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Salam dalam semua aspek kehidupannya; aqidah, ibadah, akhlak, muamalah dan lainnya. 

❣Sunnah itu menyibukkan dirinya dengan bertaubat dan beramal kebaikan sebagai bekal bertemu Robbnya. 

💧Sudah pantaskah kita memberikan label Sunnah kepada diri kita atau ustadz kita atau kajian kita ..?! 

❣Betapa banyak yang mengaku Sunnah tapi justru mencoreng wajah Sunnah..?! 

💧Ya Allah, bimbing kami agar selalu berada dalam barisan kekasihMu dan selamatkan kami dari barisan musuhMu, aamiin. 

Malang, 
Sabtu 17 Dzulqa’dah 1437 / 20 Agustus 2016 

🌹Hamba Allah yang selalu berharap petunjuk, ampunan dan kasih sayangNya, juga selalu berdoa dan berharap mati husnul khotimah diatas Islam dan Sunnah 

✒ Akhukum Fillah 
@AbdullahHadrami 



*Sumber : fb > Putri Novia Andam Sari


Jumat, 16 Juni 2017


*"POLA PIKIR TERBALIK"* 


👉 *ORANG MISKIN :* 
➡ *_Pak tolong dibuatkan parcel yg bagus dan mahal, karena itu akan saya hadiahkan utk boss saya"._* 

👉 *ORANG KAYA RAYA :* 
➡ *_Pak tolong dibuatkan parcel yg murah2 saja, karena itu akan saya hadiahkan untuk karyawan/bawahan saya"_* 

*Pertanyaan menariknya adalah:* 

👉 ■ *_Siapa yg lebih miskin ?_* 
👉 ■ *_Siapa yg lebih kaya ?_* 
👉 ■ *_Siapa yg lebih baik ?_* 

👉 *Saya rasa jawabannya tidak usah dibahas lagi.* 

👉 *Begitulah kita sebagai manusia, terkadang berpikirnya sering terbalik-balik.*

👉 *Kepada orang yg seharusnya pantas disantuni,* 
➡ *justru kita jadi sangat pelit.* 

👉 *Kepada orang yg berkelimpahan harta,*
➡ *kita justru jadi sangat royal.* 

👉 *Kepada orang lemah/bawah yg seharusnya kita berlemah-lembut kepadanya,* 
➡ *justru kepadanya kita jadi sangat kasar dan jahat dalam ucap, maupun sikap.* 

👉 *Kepada orang yg sepantasnya kita tegur, karna kesombongan dan kejahatannya,* 
➡ *justru kita jadi sangat hormat.* 

👉 *Kepada orang yg setiap hari makan mewah,* 
➡ *kita mengundangnya dalam pesta dengan suguhan makanan yg 'wah' dan melimpah.* 

👉 *Tetapi kepada orang yg hari ini bisa makan dan besok bisa jadi dia lapar,* 
➡ *justru kita memberinya makanan sisa, yg kita sendiri sudah tidak mau.* 

👉 *Begitulah kebanyakan manusia. Sering berpikir terbalik-balik.* 

 SAYA JADI TERINGAT DENGAN PESAN HATI :
 *"Bila mau mengukur kebaikan seseorang,* 
 *Lihatlah cara dia memperlakukan orang-orang dibawahnya* 
 *Atau orang-orang yg tidak memberi keuntungan apapun kepadanya"* 
 
MUDAH-MUDAHAN KITA BUKAN TERMASUK ORANG YANG "TERBALIK"
DAN SELALU MEMPERBAIKI DIRI, UNTUK MENJADI UMAT YANG TERBAIK

SEMOGA BERMANFAAT


*Bahro Bachtiar

Kamis, 15 Juni 2017

KATA SIAPA MUSIK ITU TERLARANG

Kenapa musik anda bilang haram?

Yg cipatakan nada musik Allah demikian juga Allah menciptakan alat-alat musik dengan lantaran akal manusia, jika musik itu haram maka sama saja mengatakan bahwa Allah menciptakan sesuatu dengan sia-sia saja, menciptakan manusia dengan sia-sia,...

Jika Allah menciptakan lagu atau musik itu tidak sia-sia berarti ada manfaatnya, karena alat-alat musik manusia yang menciptakan denagan lantaran Allah. Tapi saya yakin lagu itu boleh dan musik.

Kalimat tanya diatas kuranglah seru pertanyaannya,

Ada yang lebih seru nih,.
Allah menciptakan iblis, setan,.. lalu Allah akan memasukan iblis dan setan kedalam neraka, kekal selamanya,.. apakah anda berani ngomong juga bahwa Allah sia-sia juga menciptakan iblis dan setan?
ayoooo mikir?

Ini ada lagi, agar lebih seru,....
Allah menciptakan langit,bumi,dan alam semesta ini,. nanti di hari kiamat Allah hancurkan langit dan bumi beserta segala isinya,. apakah anda berani ngomong Allah sia-sia dong menciptakan bumi,langit dan segala isinya??

Jangan tertipu dengan tipu daya setan,...

Firman Allah ‘Azza wa jalla,

“Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.” (QS. Lukman: 6)

“Kelak akan ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina, sutera, minuman keras dan musik.” (HR. Bukhari dan Abu Daud)

“Aku tidak melarang kalian menangis. Namun, yang aku larang adalah dua suara yang bodoh dan maksiat; suara di saat nyanyian hiburan/kesenangan, permainan dan lagu-lagu setan, serta suara ketika terjadi musibah, menampar wajah, merobek baju, dan jeritan setan.”HR. Hakim 4/40, Baihaqi 4/69

Imam Syafi’i dalam kitabnya Al Qadha’ berkata: “Nyanyian adalah kesia-siaan yang dibenci, bahkan menyerupai perkara batil. Barangsiapa memperbanyak nyanyian maka dia adalah orang dungu, syahadat (kesaksiannya) tidak dapat diterima.”

itulah firman Allah dan perkataan dari Rasulullah,...bagi yang mau protes dengan hadist yang diatas, jangan protes sama saya.

Yang Allah larang, pasti ada hikmahnya,.
Ibarat anda diberikan Racun dan Madu,.. mana yang anda pilih?? Milih Racun? atau milih madu,.
Orang cerdas akan memilih madu,. bukan milih racun,.

Allah mengharamkan lagu dan musik, dan masih banyak yang Allah halalkan,. orang cerdas akan milih mana??
Jika milih yang dilarang oleh Allah, maka bukan salah Allah yang telah menciptakan musik dan lagu,..


*Alamin Ditias
(Dengan sedikit editan)
Suka
Komentari
Bagikan
   
   

Lihat di Facebook
   

Sunting Pengaturan Email
   
   
Balas email ini untuk mengomentari kiriman ini.
   
   
Pesan ini dikirim ke ubaythika@gmail.com. Jika Anda tidak ingin menerima email ini lagi dari Facebook, berhenti berlangganan.
Facebook, Inc., Attention: Community Support, 1 Hacker Way, Menlo Park, CA 94025
   

Bicara Bid'ah bukan untuk memecah belah tapi untuk lebih Ittiba


Biasanya ada yang mengatakan dan berlogika begini :“Facebook dan komputer adalah bid’ah, naik haji pakai pesawat adalah juga bid’ah, sebab Nabi gak pernah fesbuk-an, naik haji pun Nabi pakai Onta.”Entah mereka ini memang tidak paham atau hanya sekedar pura-pura tidak paham bahwa kata “amruna” artinya adalah perintah kami, yang mana maksudnya disini adalah perintah/amalan dalam hal agama, bukan dalam hal keduniaan. 

Ingat, Rasulullah adalah orang yang paling mengerti perkara ibadah. 

Rasulullah tidak pernah bersabda :“Wahai ummatku.. Barangsiapa yang naik haji tidak pakai Onta maka bid’ah. dan yang lainnya 

RASULULLAH diutus bukan untuk MEMBUAT PESAWAT 
Rasulullah tidak diutus untuk membuat mic,speaker,mobil,pesawat,kereta api, bakso,bala-bala,becak,hape,komputer,.bakso, mie ayam,., sepeda, siomay, es campur,dan lain-lain,. 

Bidah itu hanya ada pada urusan ibadah saja, bukan urusan dunia,. 
Hal yang sebutkan diatas, itu adalah urusan dunia, bukan urusan ibadah,. 
Hukum asal urusan dunia itu boleh, selama tidak ada dalil yang melarang,. 

“Hukum asal suatu ibadah adalah terlarang, sampai ada dalil yang menunjukkan bahwa ibadah tersebut disyari’atkan” 

Yang kita bahas masalah ibadah, amalan....! 

“Hati-hatilah dengan perkara yang diada-adakan karena setiap perkara yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Daud no. 4607 dan Tirmidzi no. 2676. Shohih) 

Barangsiapa yang membuat perkara baru (أَحْدَثَ) dalam urusan (agama) kami ini yang bukan dari ajarannya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 

Hadist yang diatas ☝☝, bukan ana yang berkata, itu adalah peperkataan rasulullah. 
Kalu mau marah, protes jgn sama ana. Krn ana hanya menyampaikan dalam kebenaran. 

Kalu malasah dunia rasulullah berkata 
“Kamu lebih mengetahui urusan duniamu.” (HR. Muslim, no. 2363)




.

Senin, 12 Juni 2017

AHSAN CUKUPKAN SATU ISTRI 

Bahasan Poligami itu memang menarik, apalagi di kalangan kaum Adam, baik yang sudah nikah bahkan yang masih jomblo sekalipun... Mungkin bisa dikatakan, _Kalâmun Lâ yantahî_, yaitu ucapan yang ga ada ujung pangkalnya alias ga selesai²...

Saya di sini ga akan berbicara panjang lebar tentang poligami. Namun, saya di sini hanya ingin memberikan sisi pandang lain yang mungkin agak _berbeda_ dengan sebagian kawan saya... Yaitu sisi pandang bahwa _al-Iqtishâr bil wâhidah huwal afdhol_, mencukupkan dengan satu isteri itulah yang lebih utama... 

Tulisan saya ini bukan utk menggembosi semangat kawan² yang akan berpoligami, namun saya mengajak agar berpijak dengan syariat sebelum memutuskan untuk berpoligami. Karena poligami itu bukan sekedar urusan menyalurkan syahwat belaka, namun juga menyimpan banyak amanat, tanggung jawab, pendidikan anak, nafkah, dll... 

Tahun kemarin saat Dauroh di Batu, ada satu kalimat Syaikh Sulaymân bin Salîmullâh ar-Ruhaylî _hafizhahullâhu_ yang menggelitik saat beliau memperkenalkan diri beliau : 
فأنا متزوج *وموحِّد وخائف* ، 
Saya adalah : 
1⃣ _Mutazawwij_ (seorang yang telah menikah) 
2⃣ _Muwahhid_ (orang yang menunggalkan - isteri-) 
3⃣ dan _Khâ'if_ (orang yang takut -dari perbuatan zhalim-) 

كلها صفات مدح ، فالزواج ممدوح شرعًا ، والتوحيد ممدوح شرعًا ، والخوف ممدوح شرعًا. 
Semuanya adalah sifat terpuji 
1⃣ Menikah itu terpuji secara syariat 
2⃣ _Tauhid_ (menunggalkan -isteri-) terpuji secara syariat. 
3⃣ Takut pun juga terpuji secara syariat. 
Beliau mengucapkan hal ini dengan nada setengah bercanda... 😄 

Mengomentari ucapan Syaikh Sulaymân di atas, saya berkata : 

الخوف نوعان :ممدوح ومذموم... 
Takut itu sendiri ada 2 macam : 
1⃣ yang terpuji 
2⃣ dan yang tercela 
Adapun takut yang disebut Syaikh Sulaymân di atas, bukanlah takut kepada isteri, yang mana ini takut tercela. 
Namun takut yang beliau maksud adalah takut terpuji, berdasarkan firman Allâh : 
فإن *خفتم* الا تعدلوا *فواحدة*... 
_Apabila kamu *takut* tidak bisa berbuat adil, maka (nikahilah) satu saja_ 

والخوف في هذه الآية *ممدوح**... 
فواحدة تدل على أن الاقتصار بواحدة أو توحيد الزوجة ممدوح... 
Takut di ayat di atas itu takut terpuji... 
Dan kata فواحدة (maka nikahilah satu saja), menunjukkan bahwa mencukupkan dengan satu isteri, atau dengan kata lain menunggalkan isteri (tauhid az-zawjah) itu juga terpuji... 

Sang Faqih di zaman ini, Syaikh Muhammad bin Shâlih al-Utsaimin _rahimahullåhu_ berkata : 
وذهب بعض أهل العلم إلى أنه يسن أن يقتصر على واحدة ، وعلل ذلك بأنه أسلم للذمة من الجَوْرِ ؛ لأنه إذا تزوج اثنتين أو أكثر فقد لا يستطيع العدل بينهما ، ولأنه أقرب إلى منع تشتت الأسرة ، فإنه إذا كان له أكثر من امرأة تشتتت الأسرة ، فيكون أولاد لهذه المرأة ، وأولاد لهذه المرأة ، وربما يحصل بينهم تنافر ، بناء على التنافر الذي بين الأمهات ، كما هو مشاهد في بعض الأحيان ، ولأنه أقرب إلى القيام بواجبها من النفقة وغيرها ، وأهون على المرء من مراعاة العدل ، فإن مراعاة العدل أمر عظيم ، يحتاج إلى معاناة ، وهذا هو المشهور من المذهب" انتهى من "الشرح الممتع" (12/4). 

Sejumlah ulama berpendapat disunnahkannya mencukupkan dengan satu isteri saja. Mereka berargumentasi bahwa satu isteri itu lebih selamat dari perbuatan zhalim. Karena, apabila ia menikah dengan 2 atau lebih wanita, maka ia (khawatir) tidak mampu berbuat adil terhadap isteri²nya. Dan yg seperti ini lbh bisa mencegah terjadinya perpecahan keluarga. Karena apabila ia memiliki istri lebih dari satu, maka keluarganya akan tercerai berai, anaknya yang satu di isteri ini, yang satu di isteri itu, sehingga seringkali menimbulkan ketidakharmonisan diantara mereka. Membentuk ketidakharmonisan diantara isteri sebagaimana yang bisa disaksikan di sebagian keadaan. 
Selain itu juga isteri satu itu lebih bisa dipenuhi kewajiban nafkahnya dan kewajiban lainnya. Lebih ringan juga bagi seseorang di dalam menjaga keadilan, karena menjaga keadilan itu perkara besar. Perlu sikap berhati². Dan inilah pendapat yang paling populer dari madzhab ulama. 
_Asy-Syarhul Mumti'_ IV/12 

Di akhir kesimpulan, Syaikh Ibnu Utsaimin berkata : 

وعلى هذا فنقول: الاقتصار على الواح 
دة أسلم ، ولكن مع ذلك إذا كان الإنسان يرى من نفسه أن الواحدة لا تكفيه ولا تعفه ، فإننا نأمره بأن يتزوج ثانية وثالثة ورابعة ، حتى يحصل له الطمأنينة ، وغض البصر، وراحة النفس " انتهى من "الشرح الممتع" (12/ 12) . 
Karena itulah kami berpendapat bahwa mencukupkan diri dengan satu isteri itu LEBIH SELAMAT. Akan tetapi, apabila seseorang melihat bahwa dirinya tidak cukup dengan satu isteri saja dan tdk bisa menjaga kehormatannya, maka kami perintahkan dia utk menikah dengan 2,3 atau 4 wanita. Sampai ia memperoleh ketenangan, dapat menundukkan pandangan dan mendapatkan ketentraman jiwa. 
_Syarhul Mumti'_ XII/12 

PANDANGAN MADZHAB HANBALI 

Al-Mardawi al-Hanbali berkata : 
" وَيُسْتَحَبُّ أَيْضًا : أَنْ لَا يَزِيدَ عَلَى وَاحِدَةٍ ، إنْ حَصَلَ بِهَا الْإِعْفَافُ ، عَلَى الصَّحِيحِ مِنْ الْمَذْهَبِ ... 
Disunnahkan juga utk tidak menambah lebih dari satu, apabila yg satu ini sudah bisa menjaga kehormatan, menurut pendapat madzhab yang terkuat... 

Ibnu Khathib as-Salâmiyah berkata : 
جُمْهُورُ الْأَصْحَابِ اسْتَحَبُّوا أَنْ لَا يَزِيدَ عَلَى وَاحِدَةٍ
Mayoritas ulama madzhab Hanbali menyunnahkan utk tidak menambah lebih dari satu... 
_Al-Inshâf_ VIII/16 

Al-Hijâwî berkata : 
ويُسْتَحَبُّ أَنْ لَا يَزِيدَ عَلَى وَاحِدَةٍ إنْ حَصَلَ بِهَا الْإِعْفَافُ ؛ لِمَا فِيهِ مِنْ التَّعَرُّضِ لِلْمُحَرَّمِ ، قَالَ تَعَالَى : 
Disunnahkan untuk tidak menambah lebih dari satu apabila dg yang satu itu sudah menyebabkan terjaganya kehormatan. Karena di dalam hal ini bisa menghindarkan keharaman. Allah Ta'ala berfirman : 
( وَلَنْ تَسْتَطِيعُوا أَنْ تَعْدِلُوا بَيْنَ النِّسَاءِ وَلَوْ حَرَصْتُمْ ) ، 
_Kalian takkan bisa selamanya berbuat adil diantara wanita, walaupun kalian menginginkannya_ 
Nabi Shallallâhu alaihi wa Salam bersabda :
مَنْ كَانَ لَهُ امْرَأَتَانِ فَمَالَ إلَى إحْدَاهُمَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَشِقُّهُ مَائِل 
Barangsiapa yg memiliki dua isteri namun ia condong ke salah satunya saja, maka ia akan datang di hari kiamat dlm keadaan tubuhnya doyong miring... 
(Diriwayatkan Imam yg lima, yaitu Abû Dâwud, Nasai, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad) 
_Kisyâful Qinâ_ XI/148 

PANDANGAN MADZHAB SYAFI'I 

Imam Syafi'i berkata : 
"وأحب له أن يقتصر على واحدة وإن أبيح له أكثر؛ لِقَوْلِهِ تَعَالَى: 
Saya lbh senang baginya mencukupkan dg yg satu saja, walaupun lebih dari satu dibolehkan, berdasarkan firman Allâh Ta'âlâ : 
( فَإِنْ خِفْتُمْ أَلا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلا تَعُولُوا ). 
_Namun jika kamu khawatir tidak mampu berbuat adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zhalim._ 

Ibnu Dawud membantah Asy-Syafi'i dan mengatakan : 
لِمَ قال الاقتصار على واحدة أفضل ، وقد كان النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جمع بين زوجات كثيرة ، ولا يفعل إلا الأفضل ، ولأنه قال : 
Bagaimana bisa dikatakan mencukupkan dengan yg satu itu lebih utama, padahal Nabî Shallallâhu alaihi wa Salam sendiri mengumpulkan banyak isteri, dan beliau tidaklah melakukan sesuatu melainkan itu lbh utama. Karena Nabî sendiri mengatakan : 
( تناكحوا تكثروا)؟ 
_Menikahlah dan perbanyaklah (keturunan) 

Maka dijawab : 
أن غير النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إنما كان الأفضل في حقه الاقتصار على واحدة ؛ خوفًا منه أن لا يعدل ، فأما النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : فإنه كان يؤمن ذلك في حقه. 
Adapun selain Nabî Shallallâhu alaihi wa Salam, maka yang lbh utama bagi dirinya adalah mencukupkan dengan satu saja, dg alasan khawatir tidak mampu berbuat adil. 
Adapun Nabî Shallallâhu alaihi wa Salam, adalah orang yg dapat menjaga (keadilan). 
وأما قوله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (تناكحوا تكثروا) فإنما ندب إلى النكاح لا إلى العدد ". 
Adapun sabda beliau Shallallâhu alaihi wa Salam : "Menikahlah dan perbanyak keturunan", maka ini hanyalah anjuran utk menikah bukan untuk poligami. 
_Al-Bayân fî Madzhab Al-Imâm asy-Syâfi'i_ (XI/189) 

PENUTUP 
Sekali lagi tulisan ini bukan untuk menggembosi atau bahkan menolak syariat Poligami. 
Poligami diperbolehkan di dalam Islâm, dan hukumnya bisa berubah berdasarkan kondisi menjadi sunn 
ah, bahkan wajib. Dan bisa pula menjadi haram. 
Tulisan ini hanyalah sebagai renungan saja, agar kita bisa lebih berfikir lebih jauh sebelum melangkah, bersiap diri sebelum berjalan... 
Agar jangan sampai poligami menjadi syariat yang terzhalimi, lantaran dipraktekkan dengan cara tidak benar, namun agama dijadikan pembenaran... 
Akhirnya yang terjadi isteri tua tidak diperhatikan, anak² pun diabaikan, jumlah janda pun malah bertambah bukan berkurang... 

Wallâhu a'lam bish showab. 

By ust. Abu salma 

THE DREAM THEATER MEMBUNUHKU

KEBOLAK BALIK HATI #1 Pertanyaan Dan Perkataan Mengerikan Ada pertanyaan, pertanyaan yang paling saya takutkan : "Pak..., imanku ...