ABANG (Aku Bertanya Aku Ngejawab)
(-) Kenapa hampir semua Umat merayakan Ulang Tahun?
(+)
1. Karena menyenangkan, membahagiakan, simbol perhatian (sikecil terhibur - yang berumur merasa berharga keberadaannya)
2. Sebagai moment yang sesekali patut dikenang
3. Agar selalu ingat dan bersyukur atas berkah-rahmat maka sebagai muslim diiringi dengan selamatan, pengajian dll.
(++)
* senang, bahagia, perhatian bukan ukuran pembuktian dengan merayakan Ultah, ini cuma sekedar alasan atas pengingkaran wasiat agung tentang larangan merayakan diluar dua hari besar umat islam.
* merayakannya setahun sekali seolah olah menjadi teramat penting hanyalah bantahan manja ketidak berdayaan kita untuk tidak menyerupai kebiasaan suatu kaum sehasta demi sehasta.
* mengingat keagungan Allah dan bersyukur atas karunianya adalah keharusan dan tidak terlarang Tapi bukan berarti harus moment Ultah aja kelesss, terlebih momentnya mengekor pada kaum kufar
(+++)
*Sebaiknya bagi yang belum bisa meninggalkan acara ultah tidak perlu berdalih bahwa acara tsb tidak terlarang, Karena Dalil lebih mulia ketimbang sanggahan alih alih berdalih yang mengedepankan logika.
*Ini bukan masalah Khilafiyah tapi murni masalah pelurusan Aqidah. Tinggal bagaimana kita berlapang dada untuk bersandar pada Qur'an-Sunnah.
(++++)
*kalaupun moment ultah tersebut tetap kita rayakan, pertanyaannya ;
Apakah kita yakin Do'a-do'a yang diucapkan saat pesta tsb terkabul?
Apakah kita yakin kebiasaan ultah tsb tidak terlarang?
Bukankah kita punya panutan yang lebih agung yakni RASULULLAH sebagai contoh kita agar kelak beliau mengenali kita di Telaganya?
Ataukah kita merasa bangga dengan tingginya pendidikan kita hingga kita tidak mau / gengsi untuk mengakui kebenaran yang Haq dan meralat kesalahan dari kebiasaan kita?
Klik juga tentang ulang tahun di: http://diennyaubaythika.blogspot.co.id/2017/07/happy-birthday-bro.html?m=1
==============================================================
*penulis bukanlah ustadz juga bukan pendakwah
Apa yang ditulis hanyalah sebagai pengingat diri sendiri dan cermin diri untuk terus koreksi dalam meluruskan nilai nilai taqwa yang sebenarnya untuk bisa dijalankan dalam rangka istiqomah agar lekat dengan hidayah
*adapun untuk rincian detil yang disertai dalil shahih hendaknya pembaca bisa searching pada artikel lain dari link yang lebih hebat dan terpercaya akuntabilitasnya.
Dan bila memang punya waktu cukup hendaknya bisa menghadiri majlis yang kajiannya dari ustadz yang berpedoman atas sumber Qur'an-Sunnah
*jangan kunjungi blog "syariahnyarocknroll.blogspot.com"
beralihlah ke blog "diennyaubaythika.blogspot.com"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar